
Dosen Politeknik Negeri Sambas mendampingi Kelompok Sadar Wisata Desa Sebubus dalam penyusunan paket wisata, dalam upaya mempersiapkan diri menerima kunjungan wisatawan pasca pandemic Covid 19. Paket wisata dianggap sangat penting untuk memudahkan pelaksanaan wisata di desa wisata ini yang belum terkoordinir dengan baik, dan peserta juga belum pernah mendapatkan pelatihan atau pendampingan tentang penyusunan paket wisata.
Desa Sebubus merupakan salah satu dari 300 desa wisata di Indonesia, dan desa kedua yang ditetapkan sebagai desa wisata di Kabupaten Sambas. Desa Sebubus ditetapkan sebagai desa wisata yang pada tanggal 24 Januari 2022 berdasarkan Keputusan Bupati Sambas Nomor 33/DISPORA/2022.
Desa ini termasuk wilayah yang cukup luas hingga memiliki enam Pokdarwis, mengingat desa ini memiliki potensi desa yang cukup banyak yang memerlukan konsep perencanaan paket wisata hingga ready-made tour dalam penyusunan paket wisata. Kegiatan pendampingan dan pelatihan penyusunan paket wisata kepada Pokdarwis ini dilakukan oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Dosen Politeknik Negeri Sambas khususnya Program Studi Manjemen Bisnis Pariwisata yang diketuai oleh Ibu Rossi Evita,.S.E .,M.Par, yang beranggotakan ibu Tita Rosalina, S.Sos., M.Par dan Hikmah Trisnawati, S.Ant M.Par serta di bantu tim alumni Prodi Manajemen Bisnis Pariwsata yang baju saja lulus (fresh graduate) kebetulan mereka memang mendalami penelitian terkait dengan penyusunan paket wisata.
Kegiatan PKM ini dihadiri oleh 6 Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yaitu “Green Leaf & Kalilaek”, “Pantai Selimpai”, “Tanjung Api”, “Batu Bejamban”, “Kampak Indah’, dan ”Wahana Bahari” serta dihadiri juga oleh Kepala Desa Sebubus yaitu Bapak Irpan Riadi, SE.Sy., M.Pd. Beliau memberikan kata sambutan sekaligus membuka kegiatan PKM ini.
Rossi Evita mengatakan bahwa “metode yang digunakan dalam pelaksanaan pelatihan ini yaitu melalui pendekatan sosialisasi materi, dan pelatihan serta praktik penyusunan paket wisata yang dengan menginventarisasi daya tarik wisata, mendistribusikan waktu, membuat jadwal perjalanan (tour itinerary), menghitung biaya paket (tour quotation) serta merancang brosur paket wisata”.
Pemaparan materi dibagi menjadi 3 sesi yaitu sesi 1 tentang “Komponen-komponen Wisata dan Tren serta Motivasi Wisatawan Melakukan Perjalanan Wisata” yang disampaikan oleh Rossi Evita, sesi 2 tentang “Langkah-langkah Operasional Perencanaan Paket Wisata” yang disampaikan oleh Tita Rosalina, dan sesi 3 tentang “ Penyusunan Paket Wisata” yang disampaikan oleh Hikmah Trisnawati.
Rossi Evita menambahkan bahwa “untuk memudahkan wisatawan untuk berkunjung, maka paket wisata disusun dengan mengexploring potensi-potensi yang ada, penentuan daerah tujuan wisata, melakukan Packaging dengan membuat itinerary (jadwal perjalanan) dan Presentation dalam bentuk paket yang ready dan didokumentasikan dalam bentuk video paket wisata”.
PKM ini dilengkapi dengan praktik penyusunan paket oleh peserta pelatihan yang dibagi menjadi 2 kelompok dan didampingi oleh masing-masing 1 dosen dan 1 alumni. Hal yang paling alot dalam praktik penyusunan paket adalah pada penentuan harga baik itu biaya tetap, maupun biaya variable seperti mulai dari transportasi, parkir, supir, biaya guide, akomodasi, tiket masuk, souvenir dll.
Kegiatan ini diikuti oleh peserta dengan sangat antusias yang dibagi dan didampingi pada kelompok kecil. Harapannya selain penyusunan paket wisata pada Pokdarwis ditambah pula dengan muatan kewirausahaan bagi Pokdarwis agar mampu menjual paket wisatanya ke depan. Sehingga penyusunan ini tidak hanya selesai setelah pendampingan namun terus berlanjut dan benar dapat digunakan untuk memudahkan Pokdarwis dalam menjual produk wisatanya di Desa Sebubus.